A.
Menghitung
Resiko Menjalankan Usaha
Tujuan
dan manfaat analisis data bagi seorang wirausaha dalam menjalankan dan
mengelola sebuah usaha adalah sebagai berikut :
a. Memperoleh
data yang lebih akurat untuk diberikan kepada bagian yang membutuhkan, seperti keuangan,
produksi dan pemasaran
b. Mengetahui
suatu kecenderungan (tren) dimasa datang
c. Meminimalkan
resiko kegagalan dari sebuah keputusan strategis yang akan diambil
d. Mengetahui
kondisi dan kinerja usahanya
e. Mengetahui
kecenderungan permintaan pasar terhadap produknya dengan riset dan survei
lapangan.
1.
Jenis
Data dalam Pengambilan Keputusan
Jenis
data yang dibutuhkan wirausaha untuk dianalisis adalah sebagai berikut :
a. Data
produk yang tidak lolos uji kualitas (defect product)
b. Data
piutang yang tidak terbayar oleh pelanggan atau kredit macet yang pembayarannya
melebihi syarat pembayaran (term of payment) yang telah ditentukan
c. Data
mengenai tingkat permintaan kebutuhan produk, baik yang ad di pasar, ataupun
yang belum ada di pasar
d. Tingkat
krpuasan pelanggan akan suatu produk dan tingkat keluhan pelanggan terhadap
pelayanan perusahaan
e. Jumlah
penjualan yang akan dijadikan prediksi penjualan yang akan datang (sales
forecast), berdasarkan data penjualan tahun ini dan data penjualan periode
sebelumnya
f. Catatan
dari laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas
(cashflow)
g. Data
tentang informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan investasi seperti
analisis pulang pokok (break even analysis), dan tingkat pengembalian investasi
(pay back period).
2.
Sumber
- Sumber Analisis Data
Sumber - sumber yang pelu diketahui dan
dimanfaatkan oleh wirausaha adalah sebagai berikut :
a. Sumber data langsung dari lapangan
melalui riset dan survei.
Cara yang dapat digunakan antara
lain melalui kuesioner, telepon langsung dan wawancara langsung dengan target
konsumen.
b. Sumber data yang berasal dari media
massa, seperti koran, majalah dan tabloid.
c. Sumber data yang berasal dari
pemerintah, seperti Badan Pusat Statistik (BPS),
dab Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional).
d. Sumber dari data internal
perusahaan.
Semua
sumber diatas dapat dipergunakan sebagai acuan dan informasi dalam proses
analisis data.
3.
Analisis
Data dengan Menggunakan Pendekatan Statistika
Ada banyak metode dalam pengambilan
keputusan dengan menggunakan data, antara lain perhitungan statistik melalui
analisis persamaan regresi dan korelasi.
a.
Regresi
Linear Sederhana
Persamaan regresi ialah
persamaan matematika yang memungkinkan peramalan nilai suatu variabel tak bebas
(dependent variable) dan nilai variabel bebas (independent variable), atau
dengan kata lain, keberadaan variabel bebas (X) mempengaruhi nilai variabel tak
bebas (Y). Bentuk persamaan umum regresi linear sederhana adalah sebagai
berikut :
Rumus
: Y = a + bX
Dimana :
Y
: Variabel tak bebas (dependent) / yang dipengaruhi
X
: Variabel bebas (dependent) yang mempengaruhi
a
: Konstanta
b
: Kemiringan (slope)
Nilai a dihitung dengan menggunakan
rumus berikut :
a
= ∑ Y – b (∑X)
n
Sedangkan koefisien kemiringan / slope
(b) dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
b
= n ∑XY – (∑X)( ∑Y)
n(∑X2)
– (∑X)2
Nilai b dalam persamaan linear
menunjukkan tingkat kemiringan dalam kurva regresi linear.
b : positif = Y b
: negatif = Y
Y
= a + bX Y = a - bX
b.
Korelasi
Linear Sederhana
Korelasi linear sederhana adalah
analisis yang digunakan untuk mengukur derajat keeratan hubungan antara dua
variabel (X dan Y). Bilangan yang mengukur kekuatan hubungan antara dua
variabel disebut dengan koefisien korelasi (r).
B.
Strategi
Menjalankan Usaha
Hambatan
yang dihadapi oleh seorang wirausaha harus selalu dievaluasi agar tetap
bertahan ditengah ketatnya persaingan bisnis.
1.
Faktor
Penggerak Perubahan
Dalam
dunia usaha, ada banyak faktor penentu yang menjadi penggerak perubahan (driver
of change), yaitu :
a.
Perubahan
yang didorong oleh faktor ekonomi, misalnya :
1) Tingkat
pendapatan (income per capita)
2) Pertumbuhan
penduduk
3) Perubahan
kurs mata uang terhadap mata uang asing
4) Krisis
ekonomi dan moneter
5) Perubahan
kebijakan pemerintah
b.
Perubahan
yang didorong oleh faktor pasar, misalnya :
1) Perubahan
pola persaingan
2) Perubahan
gaya hidup dan perilaku pelanggan, termasuk tren kebutuhan pelanggan (customer
insight)
3) Perubahan
karena pesaing melakukan inovasi dan menemukan produk baru (inovation)
4) Muncul
pesaing baru dengan jaringan yang kuat dan terkenal (invicible competitor)
sehingga mengubah peta persaingan di pasar (driver of competition change)
5) Perubahan
yang dimotori oleh pesaing yang memasuki bisnis secara serentak karena
ketertarikan pertumbuhan pasar, seperti faktor
:
a. Mudah
membuatnya
b. Mudah
menjualnya
c. Mudah
membangun bisnis tersebut
d. Mudah
mendapatkan bahan baku
e. Modal
yang tidak terlalu besar
f. Dorongan
dari pemerintah untuk membangun sektor bisnis
g. Usaha
besar melakukan waralaba (franchise), sehingga usaha cepat menjamur.
c.
Perubahan
yang digerakkan oleh faktor perkembangan teknologi
Contoh
perubahan karena perkembangan teknologi adalah telepon.
d.
Perubahan
yang dipengaruhi oleh iklim dan cuaca
Perubahan
cuaca juga berpengaruh pada industri transportasi dan industri-industri
lainnya.
2.
Pengaruh
Perubahan terhadap Strategi Menjalankan Usaha
Seorang
wirausaha yang cerdas harus memperhatikan dampak perubahan yang sedang dan
mungkin akan terjadi terhadap kelangsungan usahanya. Oleh karena itu diperlukan
perubahan strategi untuk disesuaikan dengan keadaan pesaing, permintaan dan
perilaku pembeli. Perubahan yang terjadi akan berdampak pada penerapan rencana
dan strategi usaha.
Perubahan
ini memiliki 4 konsekuensi, yaitu :
a.
Perubahan
akan menciptakan peluang atau kesempatan (opportunity)
b.
Perubahan
akan menciptakan ancaman (threat)
c.
Perubahan
dapat memperlemah daya saing dan kondisi perusahaan (weak)
Perubahan-perubahan
yang dapat melemahkan posisi persaingan perusahaan, antara lain :
1)
Adanya peraturan baru mengenai pengurangan
kadar nikotin bagi industri rokok kretek
2)
Adanya peraturan yang mengharuskan
perusahaan memiliki minimal satu kendaraan atas nama perusahaan, dan uji emisi
untuk perusahaan transportasi yang kondisi kendaraannya sudah tidak terlalu
produktif
3)
Adanya peraturan mengenai pengurangan
kadar pengeras tahu yang diterapkan untuk perusahaan produsen tahu di
Indonesia.
Perubahan
strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan market defense or
innovative strategy.
d.
Perubahan
dapat memperkuat kondisi, daya saing dan strategi (strenght)
Perubahan
seperti ini akan menyebabkan posisi produk dan perusahaan di pasar semakin baik
dan populer. Contohnya :
1) Himbauan
pemerintah tentang penggunaan obat generik di setiap Puskesmas akan memperkuat
daya saing perusahaan farmasi yang bergerak di obat-obat generik
2) Pembatasan
area dan jarak tertentu dalam pendirian hypermarket dan supermarket di
kota-kota akan memperkuat strategi bisnis toko kelontong dan minimarket di
daerah.
Strategi
yang sering digunakan adalah market
penetration strategy atau strategi penetrasi pasar yang lebih dalam dan lebih
luas lagi.
3.
Strategi
Pemetaan Produk (Product Mapping)
Sebuah
usaha dapat sukses karena dibangun melalui pemikiran skala industri, dan
dijalankan dengan jelas baik dari segi skala organisasi, usaha maupun jangkauan
pasarnya.
Pada
umumnya, suatu perusahaan terlebih dahulu akan melakukan pemetaan posisi
perusahaan terhadap pasar. Khususnya terhadap pesaing yang paling potensial.
4.
Strategi
Pemetaan Kualitas dan Harga Pasar untuk Mengetahui Posisi Produk di Pasar
Salah
satu faktor penyebab kegagalan ketika usaha sudah mulai berjalan adalah
ketidaktahuan akan posisi kualitas dan harga produk di tingkatan pasar
persaingannya.
Konsep
pemetaan kualitas dan harga antara produk-produk di pasar adalah dengan
membandingkan kualitas produk dengan harga. Konsep pemetaan ini disebut
Value-Based Pricing. Sebagai acuan, pemetaan digunakan kualitas produk pesaing
yang sering dibeli konsumen dengan harga rata-rata pasar.
5.
Mengetahui
Teori Permintaan dan Penawaran (Supply and Demand Theory)
Salah
satu teori yang harus dikuasai seorang wirausaha dalam mempersiapkan strategi
menjalankan usaha adalah teori permintaan dan penawaran (supply and Demand
theory). Ketidakmengertian teori ini dapat mempengaruhi mekanisme pengambilan
kebijakan harga dan keseimbangan pasar produknya.
Mekanisme
harga di pasar adalah proses yang terjadi karena adanya tarik-menarik antara
konsumen yang ingin memiliki suatu produk yang ditawarkan produsen dengan harga
yang membuat semua pihak merasa terpuaskan. Harga merupakan hasil (laba) dari
keseimbanagan tarik-menarik di pasar (penawaran dan permintaan).
Harga
barang akan naik jika permintaan barang dari konsumen lebih besar dari barang
yang ditawarkan oleh perusahaan di pasar. Begitu pula sebaliknya, bila
permintaan barang melemah harga barang akan turun. Itulah yang disebut dengan
mekanisme harga yang dipengaruhi oleh perilaku konsumen.
a.
Perilaku
konsumen dan permintaan suatu produk di pasar
Perilaku
konsumen terhadap suatu barang akan menimbulkan permintaan di pasar. Hal ini
yang menjadi dasar dalam Hukum Permintaan, yaitu bila harga barang naik, jumlah
barang yang diminta konsumen akan menurun, dengan kondisi ceteris paribus
(semua faktor lain yang mempengaruhi permintaan adalah tidak berubah). Begitu
juga sebaliknya, jika harga suatu barang turun, permintaan akan mengalami
kenaikan. Hal ini terjadi karena ada 2
anggapan pokok untuk dapat mewujudkan Hukum Permintaan, yaitu :
1)
Kepuasan setiap konsumen dapat diukur
dengan uang atau satuan uang terukur lainnya seperti volume, berat, panjang dan
lain-lain.
Pendekatan
ini disebut dengan Marginal Utility.
2)
Tingkat kepuasan konsumen dapat lebih
tinggi atau lebih rendah. Oleh karena itu, pendekatan konsumen tidak bisa
dipastikan atau diukur (Indifference
Curves).
Hukum
Gossen atau sering disebut dengan Law of Diminishing Marginal Utility
(kepuasan bisa diukur) menyatakan semakin banyak suatu barang dikonsumsi, maka
tambahan kepuasan marginal setiap satuan tambahan yang dikonsumsi akan menurun.
Jadi, dalam mencapai kepuasan
marginalnyakonsumen akan selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimal
dengan kuantitas dan harga yang seimbang. Hal ini yang disebut dengan Customer
Satisfaction Equilibrium. Bila kondisi tersebut telah tercapai, konsumen akan
semakin loyal.
b.
Mekanisme
harga dipasar
The Law of
Dimishing Return adalah hukum yang menyatakan bahwa bila suatu macam input
ditambah dengan penggunaannya sedangkan input lainnya tetap, maka tambahan
output yang dihasilkan dari setiap unit input (nilai tambah) yang ditambahkan
akan meningkat tetapi kemudian akan menurun bila input tersebut terus ditambah
(Sumber : Pengantar Ekonomi Mikro. Dr. Budiono. Penerbit BPFE - Yogyakarta).
6.
Mengenal
Perilaku Konsumen dalam Menentukan Strategi Pemasaran dan Promosi
Pemasar perlu mempelajari keinginan,
persepsi, preferensi dan perilaku konsumen yang sebenarnya dalam membeli produk
yang dibutuhkannya.
a.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen
1)
FaktorBudaya
Faktor ini sangat mendasar dalam menentukan
perilaku pembelian.Contohnya :Bangsa Indonesia gemar daging sapi, berbeda dengan
Bangsa India yang mayoritas melarang untuk memakan daging sapi.
2)
KelasSosial
Budaya foedalisme yang diwariskan sejak zaman dahulu sulit dihilangkan
dan menjadi permasalahan kelas sosial yang melekat dalam kebudayaan
Indonesia.Kelas sosial menentukan perilaku pembelian masyarakat, dimana anggota
kelas sosial dibesarkan dengan sistem, tata karma, karakter dan gaya hidup yang
berbeda.
Kelas sosial terbagi atas
:
a) Kelas
sosial atas
b) Kelas
sosial atas – menengah
c) Kelas
sosial atas – bawah
d) Kelas
sosial menengah – menengah
e) Kelas
sosial menengah – bawah
f) Kelas
sosial bawah – bawah
Kelas
sosial digolongkan dan diidentifikasikan dari :
a) Tingkat
pendapatan
b) Fasilitas
yang dimiliki
c) Jabatan
dan tingkatannya
d) Posisi
di masyarakat
e) Tempat
tinggal
f) Kebiasaannya
3)
Keluarga
Keluarga juga dapat mempengaruhi perilaku
pembelian seseorang.
4)
Usia
danTahap Siklus Hidup
Perilaku belanja seorang konsumen berusia
muda akan berbeda dengan konsumen berusia tua. Oleh karena itu, terdapat produk
yang digolongkan berdasarkan usia dan siklus hidupnya, seperti produk untuk balita
dan anak – anak yang berbeda dengan gaya remaja, produk remaja dengan produk
dewasa, dan produk dewasa dengan produk orang tua.
5)
Jenis
Pekerjaan
Jenis pekerjaan juga mempengaruhi perilaku
pembelian.Perilaku belanja seorang dosen akan berbeda dengan seorang insinyur,
perilaku belanja seorang dokter berbeda dengan seorang pengacara, dan seterusnya.
6)
Kondisi
Ekonomi
Kondisi ekonomi juga mempengaruhi perilaku
konsumsi seseorang. Orang yang kondisi ekonomisnya baik akan berbeda perilaku konsumsinya
dengan orang yang kondisi ekonomisnya lemah.
7)
Gaya
Hidup
Gaya hidup orang kota akan berbeda dengan
orang desa.
b. Proses
keputusan pembelian
Proses seseorang mengambil keputusan untuk
membeli suatu produk merupakan salah satu hal yang harus dipelajari oleh seorang
wirausaha, khususnya dalam menentukan strategi promosinya.
Ada
lima peran yang dimainkan seseorang dalam mengambil keputusan pembelian, yaitu
:
1)
Pencetus
ide (initiator), yaitu orang yang pertama kali
mengusulkan untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu
2)
Pemberi
pengaruh (influencer), yaitu orang yang pendapatnya
dapat mempengaruhi keputusan pembelian seseorang
3)
Pengambil
keputusan (decider), yaitu orang yang memutuskan untuk membeli
atas input, pengaruhdan pemikirannya sendiri
4)
Pembeli
(buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian aktual,
baik bersifat administratife atau prosesnya
5)
Pemakai
(user), yaitu orang yang menggunakannya secara langsung
suatu barang atau jasa tertentu dari proses keputusan membeli dan dapat
memberikan feedback atau saran kepada keempat pemberi pengaruh diatas.
MenurutThe
Adapters Curve dari Everett Rogers, keputusan membeli produk yang baru diluncurkan
akan sangat bergantung dari karakter pasar atau pembeli dalam menanggung atau menghadapi
sebuah resiko dari keputusan tersebut.
Pada kurva terdapat 5 tahapan,
yaitu :
a.
Tahap
pertama disebut tahapan innovator, yaitu ketika produk baru pertama
kali diluncurkan di pasar, akan ada 2,5% orang yang berani mengambil keputusan membeli
dan menyerap produk untuk mengawali pembelian dengan segala resikonya. Biasanya
ia berani berspekulasi.
b.
Tahap
kedua disebut tahapan early adopter, yaitu orang mengambil
keputusan membeli karena melihat innovator menggunakan barang atau jasa tersebut
(sebanyak13,5%). Biasanya ia berkonsultasi dengan orang lain terlebih dahulu sebelum
memutuskan untuk membeli.
c.
Tahap
ketiga disebut tahap early majority (mayoritasawal), yaitu
orang berani mengambil keputusan membeli karena banyak orang yang telah membeli
dan menggunakannya (sebanyak 34%). Biasanya ia melakukan sedikit perhitungan dalam
mengambil resiko.
d.
Tahap
keempat disebut late majority (mayoritas akhir), yaitu
orang yang menghadapi keputusan membeli karena seluruh masyarakat telah menggunakannya
(sebanyak 34%). Biasanya ia seorang risk calculation.
e.
Tahap
terakhir disebut latest user (pengguna akhir), yaitu
orang yang menggunakan produk karena benar – benar berpikir untuk tidak mau beresiko
dan menghindari resiko dari barang yang dibeli. Biasanya ia orang yang selalu menghindari
resiko (risk avoid).
7.
Daur
Hidup Produk (Product Life Cycle / PLC)
Daur
hidup produk merupakan tahapan – tahapan penting dari produk
yang menegaskan bahwa sifat – sifat produk itu akan menentukan pertumbuhan produknya,
yaitu :
a. Sebuah
produk mempunyai waktu hidup yang terbatas
b. Produk
selalu tumbuh dan berkembang
c. Pertumbuhan
produk akan memberikan perbedaan jumlah laba atau kontribusi keutungannya.
d. Pertumbuhan
produk mempengaruhi kinerja organisasi.
Daur hidup produk
terdiri dari 4 tahap, yaitu :
a.
Tahap Perkenalan (Introduction)
b.
Tahap Pertumbuhan (Growth)
c.
Tahap Mapan (Mature)
d.
Tahap Penurunan (Decline)
Soal
:
1.
Sebutkan tujuan dan manfaat analisis
data bagi seorang wirausaha dalam menjalankan dan mengelola sebuah usaha !
2.
Sebutkan sumber – sumber analisis data !
3.
Sebutkan bentuk persamaan umum regresi
linear sederhana !
4.
Sebutkan faktor penggerak perubahan !
5.
Jelaskan mengenai pengaruh perubahan
terhadap strategi menjalankan usaha !
6.
Jelaskan mengenai strategi pemetaan
produk !
7.
Sebutkan faktor – faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen !
8.
Jelaskan mengenai daur hidup produk
tahap perkenalan (Introduction) !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar